Jumat, 21 Maret 2014

SANKSI PELANGGARAN ETIKA DAN JENIS ETIKA

Sanksi Pelanggaran Etika:
1. Sanksi Sosial à Skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yang dapat ‘dimaafkan’
2. Sanksi Hukum à Skala besar, merugikan hak pihak lain.

Jenis-jenis Etika
1. Etika umum yang berisi prinsip serta moral dasar
2. Etika khusus atau etika terapan yang berlaku khusus.
·      Etika khusus ini masih dibagi lagi menjadi etika individual dan etika sosial.
·      Etika sosial dibagi menjadi:
o   Sikap terhadap sesama;
o   Etika keluarga
o   Etika profesi misalnya etika untuk pustakawan, arsiparis, dokumentalis, pialang informasi
o   Etika politik
o   Etika lingkungan hidup

Kritik ideologi Etika adalah filsafat atau pemikiran kritis rasional tentang ajaran moral sedangka moral adalah ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dsb. Etika selalu dikaitkan dengan moral serta harus dipahami perbedaan antara etika dengan moralitas.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETIKA


1.     Kebutuhan Individu
2.     Tidak Ada Pedoman
3.     Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
4.     Lingkungan Yang Tidak Etis
5.     Perilaku Dari Komunitas

PERBEDAAN ETIKA DAN ETIKET


Etika berarti moral sedangkan etiket berarti sopan santun. Dalam bahasa Inggeris dikenal sebagai ethics dan etiquette.
Antara etika dengan etiket terdapat persamaan yaitu:
a.    etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut dipakai mengenai
      manusia tidak mengenai binatang karena binatang tidak mengenal etika
      maupun etiket.
b.    Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya member
     norma bagi  perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag harus
     dilakukan dan apa  yang tidak boleh dilkukan. Justru karena sifatnya normative
     maka kedua istilah tersebut    sering dicampuradukkan.

Adapun  perbedaan antara etika dengan etiket ialah:
1.     Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia.
       Etiket menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta
       ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu. Misalnya dalam makan, etiketnya
       ialah orang tua didahulukan mengambil nasi, kalau sudah selesai tidak boleh
       mencuci tangan terlebih  dahulu. Di Indonesia menyerahkan sesuatu harus
       dengan tangan kanan. Bila dilanggar dianggap melanggar etiket. Etika tidak
       terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang
       perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan
       boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
2.     Etiket hanya berlaku untuk pergaulan.
       Bila tidak ada orang lain atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku.
       Misalnya etiket tentang cara makan. Makan sambil menaruh kaki di atas meja di-
       anggap melanggar etiket jika dilakukan bersama-sama orang lain. Jika dilakukan
       sendiri maka hal tersebut tidak melanggar etiket. Etika selalu berlaku walaupun
       tidak ada orang lain.
      Barang  yang dipinjam harus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa.
3.     Etiket bersifat relatif.
      Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah kebudayaan, dapat saja dianggap sopan
      dalam  kebudayaan lain. Contohnya makan dengan tangan, bersenggak sesudah
      makan. Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti; jangan berbohong; jangan
      mencuri merupakan prinsip  etika yang tidak dapat ditawar-tawar.
Etiket hanya memadang manusia dari segi lahiriahnya saja sedangkan etika me-mandang manusia lebih dari itu. Penipu misalnya tutur katanya lembut, memegang etiket namun menipu. Orang dapat memegang etiket namun munafik sebaliknya seseorang yang berpegang pada etika tidak mungkin munafik karena seandainya dia bersikap munafik maka dia tidak bersikap etis.

FUNGSI ETIKA


  1. Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas yang  membingungkan.
  2. Etika ingin menampilkanketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk  berargumentasi secara rasional dan kritis.
  3. Orientasi etis ini diperlukan dalam mengambil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme

DEFINISI PENGERTIAN ETIKA BISNIS MENURUT PARA AHLI




Menurut Velasques (2002)
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.

Menurut Steade et al (1984: 701)
Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis.

Menurut Hill dan Jones (1998)
Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.

Menurut Sim (2003)
Etika adalah istilah filosofis yang berasal dari "etos," kata Yunani yang berarti karakter atau kustom. Definisi erat dengan kepemimpinan yang efektif dalam organisasi, dalam hal ini berkonotasi kode organisasi menyampaikan integritas moral dan nilai-nilai yang konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat.

Demikianlah artikel etika bisnis menurut para ahli yang bisa kami sampaikan kepada Anda. Semoga informasi singkat tentang defenisi Etika Bisnis Menurut Para Ahli yang disampaikan diatas, kiranya dapat bermanfaat bagi Anda para pembaca.

PENGERTIAN DAN TEORI ETIKA



 ETIKA BISNIS 
 Etika berasal dari Ethos (Yunani) yaitu identik dengan moral yang dipakai sebagai pedoman (Ukuran) bagi tindakan manusia dengan penilaian baik atau buruk.
 Jadi dapat disimpulkan tujuan digunakan etika dalam pergaulan antar elemen-elemen dalam masyarakat pada hakekatnya agar supaya tercipta suatu hubungan yang harmonis, serasi, dan saling menguntungkan.
 Etika Bisnis
 Etika Bisnis diartikan sebagai pengetahuan tentang tatacara Ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan  norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi/social, dan pengetrapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan Bisnis.
 Pengertian Etika
·      Menurut Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995)  Etika adalah Nilai mengenai benar
     dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
·      Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan
      kewajiban moral
·      Menurut Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah Seperangkat aturan atau
     norma atau  pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus
     dilakukan maupun yang  harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau
     segolongan masyarakat atau profesi”
 Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani ‘ethos’ yang berarti adat istiadat/ kebiasaan yang baik Perkembangan etika yaitu Studi tentang kebiasaan manusia ber-dasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya.
·      Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang
     Praxis (tindakan) manusia.
·      Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan
     bagaimanna manusia harus bertindak.


Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma.  Norma ini masih
dibagi lagi menjadi norma hukum,  agama,  moral dan norma sopan santun.
·      Norma hukum berasal dari hukum dan perundang-undangan
·      Norma agama berasal dari agama
·      Norma moral berasal dari suara batin.
·      Norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari sedangkan norma moral
      berasal dari etika

Kamis, 20 Maret 2014

PENYELESAIAN AUDIT

Penyelesaian Audit
  • Penyelesaian Pekerjaan Lapangan: 
    • Subsequent events (Peristiwa kemudian).
  • Penilaian Atas Temuan:
    • Opini apa yg akan diberikan? 
    • Audit telah memenuhi standar auditing? 
  • Komunikasi Dengan Klien:
    • PI (kelemahan desain dan operasi)
    • Pelaksanaan audit (batasan, ketidaksepakatan dgn manajemen, dll).

Subsequent Events
    • Peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tgl neraca s/d tgl sebelum LAI diterbitkan dan
    • Mempunyai akibat yang  material terhadap LK
    • Periode peristiwa kemudian: Sejak tgl neraca s/d tgl selesainya pekerjaan lapangan

Tipe-Tipe Subsequent Event
  • Subsequent event tipe 1
  • Perlakuan: Penyesuaian
  • Contoh: Kerugian akibat piutang tak tertagih yg disebabkan oleh adanya pelanggan yg bangkrut setelah tgl neraca
  • Subsequent event tipe 2 
      • Perlakuan: Pengungkapan:
        • Jenis peristiwa yang terjadi dan 
        • Estimasi atas dampak keuangan, atau 
        • pernyataan bahwa estimasi semacam itu tidak dapat dibuat.
    • Contoh
      • Penjualan obligasi 
      • Penerbitan saham baru
      • Pembelian dan pelepasan aset dalam jumlah yang signifikan
Cara mendeteksi peristiwa kemudian

  • Analisis LK interim terbaru stl neraca dan bandingkan dgn LK tahunan
  • Ajukan pertanyaan, apakah ada perubahan modal saham, utang jangka panjang, dll
  • Membaca notulen rapat.

SIKLUS KAS

Siklus Kas
Dihasilkan dari pengaruh kumulatif siklus pendapatan, pengeluaran, produksi, personalia, investasi, dan pendanaan.

A. PENGUJIAN PENGENDALIAN SIKLUS KAS 
  • Observasi pemisahan fungsi penyimpanan kas, pencatatan kas dan pengamanan kasir (fisik)
  • Minta copy notulen rapat direksi tentang pembukaan dan penutupan rekening bank serta pembentukan dana kas kecil
  • Ambil sampel BKM
Periksa otorisasi atas BKM
Periksa lampiran surat pemberitahuan dr debitur, bandingkan dgn BKM dan BSB
Periksa Pencatatan di BP piutang dan jurnal penerimaan kas..
  • Ambil sampel BKK:
Periksa otorisasi atas BKK
Periksa nomor urut tercetak dan pertanggungjawaban pemakaiannya
Periksa otorisasi dan cap lunas dokumen pendukung
Periksa kesesuaian cek & rekening koran..
  • Ambil berita acara penghitungan kas, utk menguji pencocokan fisik kas dgn catatan.

B. PENGUJIAN SUBSTANTIF KAS
Fokus: Asersi EO, Kas -> overstatement
  • Prosedur Inisial
  • Prosedur Analitik
kas dgn anggaran
kas dengan AL
  • Pengujian Detail Transaksi
Lakukan cut-off test untuk penerimaan dan pengeluaran kas (bersamaan dgn pengujian piutang dan utang dagang)
Vouching ke bank transfer untuk beberapa hari sebelum dan sesudah tanggal N/R. (usut check kitting)
  • Pengujian Detail Saldo
Penghitungan kas yg disimpan dalam perusahaan (Cash on Hands)
Konfirmasi saldo deposit dan saldo pinjaman bank
Konfirmasi perjanjian atau kontrak lain dengan  bank
  • Penyajian Dan Pengungkapan
Kas -> AL
Pengungkapan memadai atas batasan-batasan penggunaan kas.

C. LAPPING
Lapping: Sengaja mencatat penerimaan kas scr tidak lengkap dan fiktif. 
Teknik: menyalahgunakan penerimaan kas untuk sementara waktu (permanen)
Contoh Lapping
Transaksi: 
Diterima kas scr tunai Rp600.000,- (register kas) dan cek dr pelanggan A Rp200.000,- 

Pengujian Untuk Mendeteksi Lapping
Konfirmasi piutang dagang
Lakukan penghitungan kas mendadak
Bandingkan detail jurnal penerimaan kas dgn slip deposit harian terkait.
Pencegahan Lapping
Pemisahan tugas antara penerima (pemegang kas) dan pencatat penerimaan kas.
D. CHECK KITTING
Terjadi jika transfer ke suatu rekening telah dicatat sbg setoran, tetapi pengurangan saldo rekening penarikan belum dicatat (sengaja)
Cara Mendeteksi Check Kitting
Menelusur transfer antar bank, khususnya di akhir periode
Melakukan cut off test laporan bank.
E. PENGUJIAN PENGENDALIAN KAS KECIL
Telaah dokumen pendukung transaksi
Inspeksi apakah dokumen bernomor urut tercetak

Uji apakah cek untuk pengisian kembali kas kecil = dana kas kecil terpakai. 

SIKLUS PENDANAAN

Siklus Pendanaan
Penghimpunan dana dari pihak ketiga baik sebagai utang jangka panjang atau setoran modal (penjualan saham)
Sumber pendanaan (pembelanjaan)
  • Utang jangka panjang: utang obligasi, hipotik
  • Setoran modal dr pemilik (pemegang saham)
Dokumen dan catatan 
  • Sertifikat saham,
  • Sertifikat obligasi, 
  • Perjanjian obligasi (bond indenture), 
  • Pemberitahuan dari broker (broker’s advice), 
  • Buku Jurnal
  • BP modal saham dan obligasi
  • Sertifikat Penghentian Obligasi
  • Surat perjanjian utang jangka panjang

Fungsi fungsi yg terkait
  • Pengeluaran obligasi atau saham
    • Wewenang: komisaris atau manajer 
    • Dibuat kontrak utang jk.panjang: jumlah, bunga, pembayaran, jaminan
  • Pembayar obligasi dan deviden kas
    • Harus ada otorisasi direksi/manajemen 
  • Penarikan kembali obligasi dan saham
    • Obligasi: saat jatuh tempo,
    • Saham: pembelian kembali (treasury stock) 
  • Pencatatan berbagai transaksi pendanaan
  • Penjaga ketepatan saldo BB, BP obligasi dan saham

PENGUJIAN SUBSTANTIF UTANG JANGKA PANJANG
PROSEDUR INISIAL
PROSEDUR ANALITIK
  • Perbandingan yg dicari 
    • utang thd total aset atau ekuitas
    • biaya bunga thd rata-rata utang jk. panjang
PENGUJIAN DETAIL TRANSAKSI
  • Kredit: Vouching J. Penerimaan kas ke BKM
  • Debit : Vouching ke Voucher dan cancelled check  (bukti transfer)
PENGUJIAN DETAIL SALDO
  • Telaah otorisasi dan kontrak utang jk panjang
  • Hitung kembali beban bunga
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
  • Telaah pengidentifikasian dan pengklasifikasian utang di LK
  • Telaah pengungkapan utang dalam LK 

PENGUJIAN SUBSTANTIF MODAL SAHAM
PROSEDUR INISIAL
PROSEDUR ANALITIK
    • EPS = laba bersih/rata-rata tertimbang saham beredar
    • Devidend payout ratio= deviden kas/laba bersih
PENGUJIAN DETAIL TRANSAKSI
  • Vouching catatan modal saham disetor ke dokumen pendukung. (saham baru, vouching ke remittance advice penerimaan kas)
  • Vouching penjurnalan laba ditahan ke dokumen pendukung
PENGUJIAN DETAIL SALDO
  • Telaah AD, ART perusahaan
  • Telaah otorisasi dan ketentuan penerbitan saham 
  • Konfirmasi saham beredar ke registrar dan agen penjual
  • Inspeksi buku sertifikat saham
  • Inspeksi treasury stock
PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN

  • Penyajian klasifikasi berbagai jenis modal saham
  • Pengungkapan rencana stock option dan pembagian deviden

SIKLUS INVESTASI

Siklus Investasi
Kegiatan perusahaan yg terkait dgn kepemilikan SB perusahaan lain
Contoh SB:
    • sertifikat deposito, 
    • saham biasa, saham preferen, 
    • obligasi pemerintah, obligasi perusahaan, dll

Dokumen dan catatan 
  • Sertifikat saham atau obligasi: besarnya kepemilikan saham atau obligasi
  • Perjanjian obligasi (bond indenture), kontrak (jangka waktu dan jatuh tempo)
  • Pemberitahuan dari broker (broker’s advice), harga pertukaran transaksi investasi
  • Buku Jurnal Pengeluaran Kas
  • Buku pembantu investasi.

Fungsi-fungsi yang terkait
  • Pembelian surat berharga. Jumlah Rp besar, harus diotorisasi manajemen 
  • Penerimaan pendapatan periodik. Deviden, bunga.
  • Penjualan surat berharga. Jumlah Rp besar, harus diotorisasi manajemen
  • Pencatatan transaksi. Jumlah, klasifikasi, dan periode harus tepat
  • Penyimpanan surat berharga. Disimpan sendiri atau pihak ketiga (stock brokerage firm)
  • Penjaga ketepatan buku pembantu investasi

PENGUJIAN SUBSTANTIF INVESTASI
  • PROSEDUR INISIAL
  • PROSEDUR ANALITIK
    • Investasi jk. pendek thd total AL
    • Investasi jk. Panjang thd total AL
  • PENGUJIAN DETAIL TRANSAKSI
  • Debit: Vouching pembelian investasi dari jurnal ke broker advice, cancelled check (bukti transfer)
  • Kredit: Vouching pelepasan investasi dr jurnal ke broker advice
  • Periksa otorisasi pembelian dan penjualan, (notulen rapat dewan komisaris)
  • PENGUJIAN DETAIL SALDO
    • Konfirmasi SB yg disimpan pihak lain
    • Lakukan cut-off test (bunga, devide)
    • Inspeksi dan lakukan penghitungan fisik SB (nomor sertifikat, nama pemilik, deskripsi, perusahaan penerbit SB)
    • Hitung ulang pendapatan investasi dan cocokan dgn daftar harga pasar SB
    • Telaah dokumentasi nilai pasar SB

  • PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
    • Identifikasi dan klasifikasi berbagai tipe investasi 
    • Pengungkapan metode penilaian Investasi

SIKLUS PERSONALIA

SIKLUS PERSONALIA
  • Semua kegiatan yang berkaitan dgn pemberian kompensasi kpd tenaga kerja. 

Dokumen dan Catatan
  • Otorisasi Personil – memo pengangkatan, perubahan 
  • Catatan personalia (data pribadi)
  • Kartu waktu hadir (time card), fingerprint
  • Catatan waktu kerja (time ticket) – waktu utk pekerjaan (produk) ttt
  • Register (daftar) gaji dan Upah
  • Cek gaji dan upah atau Bukti Transfer G&U
  • Rekening bank – gaji dan upah
  • Ringkasan distribusi biaya gaji dan upah
  • Dokumen otorisasi pengurang gaji dan tarif gaji dan upah
  • Jurnal gaji dan upah
FUNGSI
1. Fungsi Penerimaan Karyawan 
    • Daftar Karyawan  diotorisasi dept. Personalia
    • SSP: Terdapat Karyawan fiktif dlm data gaji dan upah
2. Fungsi pengotorisasi pengubahan gaji dan upah
    • Tarif G&U harus diotorisasi dept.personalia 
    • SSP: -  Gaji melebihi semestinya 
             - Karyawan berhenti, tapi tetap digaji
3. Fungsi Pelaksana absensi dan data waktu kerja
    • Absen -- > pakai time clock (fingerprint) dan ada penyelia
    • SSP: Karyawan tidak bekerja tapi dibayar atau karyawan dibayar tdk sesuai jam kerja. 
4. Fungsi Pelaksana gaji dan upah
    • Mengolah data jam kerja (total batch jam kerja) utk penentuan gaji
    • SSP: Data jam kerja tidak valid shg G&U tdk tepat (overstatement)
5. Fungsi Pencatat gaji dan upah
    • Pencatatan G&U berdasar copy cek (bukti transfer) dan Voucher G&U
    • SSP: Salah mencatat G&U
6. Fungsi Pembayar gaji dan upah
    • Memastikan gaji diterima oleh yang berhak
    • SSP: Cek G&U tdk diberikan (tdk di transfer) kpd penerima yg sah
7. Fungsi penyiapan dan pembayaran PPh
    • Memotong dan menyetor PPh scr benar dan tepat waktu
    • SSP: Jml PPh yg dipotong tidak tepat, terlambat memotong & menyetor PPh
PENGUJIAN PENGENDALIAN
  • Pengujian pengendalian biaya Gaji & Upah 
Fokus: Jumlah G&U dibayar sesuai dgn hak 
    • Bandingkan ringkasan G&U, ringkasan distribusi biaya G&U, dan catatan alokasi biaya G&U. 
    • Ambil sampel karyawan dr register G&U lalu bandingkan dgn arsip personalia:
      • Periksa kelengkapan arsip
      • Cek laporan waktu, tarif G&U, pengurangan, dan jumlah gaji brutonya.
      • Usut ke register G&U dan postingnya
  • Pengujian pengendalian distribusi cek atau transfer G&U 
    • Fokus: G&U diberikan kpd orang yang berhak
      • Sampel cek gaji yang di – cancelled atau bukti transfer, bandingkan dgn register G&U.

PENGUJIAN SUBSTANTIF  HUTANG GAJI & UPAH
  • Fokus : Asersi EO, dan asersi VA
            Biaya G&U ----> overstated
                Hutang G&U ----> understated
1. Prosedur Inisial
    • Rekonsiliasi formulir pajak (PPh) dgn catatan G&U.
2. Prosedur Analitik
      • biaya G&U tahun sekarang dan sebelumnya
      • biaya G&U dan anggarannya  
3. Perhitungan Kembali Hutang G&U yg Dibebankan
    • Review perhitungan yg dilakukan manajemen 
    • Jika DR rendah lakukan perhitungan ulang 
4. Verifikasi Kompensasi Eksekutif
    • Periksa adanya kompensasi khusus kpd manajer atau eksekutif (tunjangan rumah, mobil, pulsa,bonus, dll) .
5. Penyajian dan Pengungkapan

  • Hutang biaya G&U --- >hutang lancar 
  • Ketepatan distribusi G&U sebagai BTKL atau biaya administrasi  (BOP)

Rabu, 19 Maret 2014

PENGUJIAN SUBSTANTIF PERSEDIAAN


Fokus: Asersi VA, dan asersi EO
  • PROSEDUR INISIAL
    • Vouching saldo awal Persediaan ke KKA tahun lalu.
    • Identifikasi transaksi yang tidak biasa.
  • PROSEDUR ANALITIK
    • Perbandingan yg dicari 
      • HP.Penjualan/rata-rata persediaan  
      • Persediaan dgn AL
    • Telaah hubungan logis antara saldo persediaan dgn pembelian, produksi, dan penjualan.
  • PENGUJIAN DETAIL TRANSAKSI
    • Tr. Pendebitan: Tracing faktur pembelian ke catatan biaya produksi dan laporan produksi.
    • Tr. Pengkreditan: Vouching BB persediaan ke laporan produksi, catatan penjualan.
    • Cut-off test pembelian, retur pembelian, dan pengiriman barang.
  • PENGUJIAN DETAIL SALDO
      • Uji kesesuaian hasil perhitungan fisik persediaan (stock opname) yg dilakukan klien dan kartu persediaan
      • Uji ketelitian dan keakuratan pencatatan persediaan.
      • Teliti persediaan lambat perputarannya, rusak, ketinggalan jaman --- > perlu dihapuskan?
    • Menguji kewajaran penetapan harga persediaan
      • BB dan BP -->  faktur pembelian (BB, BP)
      • BDP, produk jadi --> ketepatan pembebanan BOP dan TKL.
      • Dapatkan harga pasar dan lakukan test LOCOM
    • Konfirmasi persediaan yg lokasinya terpisah.

  • PENYAJIAN DAN PENGUNGKAPAN
    • Persediaan diklasifikasikan sebagai AL 
    • Apakah Persediaan rusak, cacat, lambat perputaran sdh diungkapkan?

PENGUJIAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN



1. Pengujian pengendalian Catatan perpetual 
  • Fokus: transfer persediaan ke dan dari BB, BDP dan Produk jadi, dicatat dgn tepat
  • Sampel pembelian BB, Bandingkan jenis, kuantitas dan harga/unit dr faktur pemasok dgn catatan perpetual.
  • Telaah setiap perpindahan sediaan (BB, BDP, Jadi) bandingkan dgn catatan perpetual. – terotorisasi? Ketepatan pembebanan?
2. Pengujian pengendalian pembebanan biaya ke BDP

  • Fokus: Pembebanan BTKL dan BOP ke persediaan sdh tepat?
  • Rekonsiliasi BTKL dan BOP dibebankan dgn laporan pembebanan BTKL dan BOP per departemen dgn catatan perpetual. 
  • Telaah dasar penentuan tarif BOP standar, tentukan kewajarannya.

Sabtu, 15 Maret 2014

FUNGSI-FUNGSI TERKAIT


1. Fungsi Perencanaan dan pengendalian produksi
      PI: Order produksi harus direncanakan dan diotorisasi
      SSP: Produksi melebihi order (tdk terotorisasi)                 
2. Fungsi  pengeluaran bahan baku                 
      PI: Pengeluaran BB didukung Slip pengeluaran terotorisasi
      SSP: Penggunaan BB tanpa otorisasi.
3. Fungsi Pengolahan BB menjadi produk jadi
      PI: Memastikan Time ticket digunakan dlm order produksi                 
      SSP: Jam TKL tidak dibebankan ke order produksi
      PI: Move ticket final di otorisasi petugas gudang produk jadi
      SSP:Karyawan dept. akhir produksi mengklaim barang yg tidak diterima bag.gudang.                 
4. Fungsi Perlindungan persediaan pemanufakturan
      PI: Pembatasan akses ke persediaan                 
      SSP: persediaan dicuri dr gudang                 
      PI: Perpindahan fisik BDP harus menggunakan move ticket terotorisasi
      SSP: BDP dicuri selama proses produksi.
5. Fungsi Penentuan & pencatatan HP Produksi
      PI: Otorisasi penentuan tarif overhead
      SSP: Ketidaktepatan penggunaan Tarif overhead
      PI: Rekonsiliasi biaya yg dialokasikan dgn data dr laporan aktivitas produksi harian
      SSP: Biaya pemanufakturan yg dialokasikan ke BDP tidak dicatat                  atau dasar alokasi tdk tepat
      PI: Rekonsiliasi data produk selesai dgn laporan produk selesai
      SSP:HP Produk selesai tdk ditransfer ke prdk jadi.
6. Fungsi Penjagaan ketepatan saldo persediaan
      PI: Mengadakan perhitungan independen antara fisik persediaan dan catatan
     SSP: Kuantitas persediaan tercatat tidak sesuai fisiknya.

Jumat, 14 Maret 2014

DOKUMEN DAN CATATAN AKUNTANSI

  1. Order Produksi (production order)
-       kuantitas & spesifikasi produk yg dibuat
  1. Laporan permintaan material
      dari bag. Produksi ke gudang
      permintaan BB & BP, kuantitas
  1. Slip Pengeluaran material (materials issue slip)
      oleh bag. Produksi, otorisasi pengeluaran BB & BP u/ produksi
  1. Time Ticket
      Kartu pencatat waktu kerja seorang karyawan atas pekerjaan ttt.
  1. Move Ticket
      Otorisasi dan catatan perpindahan barang dr dept yg satu ke dept berikutnya
  1. Laporan aktivitas produksi harian
      Laporan BB dan BTK terpakai setiap hari
  1. Laporan produksi yang diselesaikan
  2. Buku pembantu persediaan

Penambahan dan pengurangan persediaan.