Jumat, 21 Maret 2014

SANKSI PELANGGARAN ETIKA DAN JENIS ETIKA

Sanksi Pelanggaran Etika:
1. Sanksi Sosial à Skala relatif kecil, dipahami sebagai kesalahan yang dapat ‘dimaafkan’
2. Sanksi Hukum à Skala besar, merugikan hak pihak lain.

Jenis-jenis Etika
1. Etika umum yang berisi prinsip serta moral dasar
2. Etika khusus atau etika terapan yang berlaku khusus.
·      Etika khusus ini masih dibagi lagi menjadi etika individual dan etika sosial.
·      Etika sosial dibagi menjadi:
o   Sikap terhadap sesama;
o   Etika keluarga
o   Etika profesi misalnya etika untuk pustakawan, arsiparis, dokumentalis, pialang informasi
o   Etika politik
o   Etika lingkungan hidup

Kritik ideologi Etika adalah filsafat atau pemikiran kritis rasional tentang ajaran moral sedangka moral adalah ajaran baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban dsb. Etika selalu dikaitkan dengan moral serta harus dipahami perbedaan antara etika dengan moralitas.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ETIKA


1.     Kebutuhan Individu
2.     Tidak Ada Pedoman
3.     Perilaku dan Kebiasaan Individu Yang Terakumulasi dan Tak Dikoreksi
4.     Lingkungan Yang Tidak Etis
5.     Perilaku Dari Komunitas

PERBEDAAN ETIKA DAN ETIKET


Etika berarti moral sedangkan etiket berarti sopan santun. Dalam bahasa Inggeris dikenal sebagai ethics dan etiquette.
Antara etika dengan etiket terdapat persamaan yaitu:
a.    etika dan etiket menyangkut perilaku manusia. Istilah tersebut dipakai mengenai
      manusia tidak mengenai binatang karena binatang tidak mengenal etika
      maupun etiket.
b.    Kedua-duanya mengatur perilaku manusia secara normatif artinya member
     norma bagi  perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yag harus
     dilakukan dan apa  yang tidak boleh dilkukan. Justru karena sifatnya normative
     maka kedua istilah tersebut    sering dicampuradukkan.

Adapun  perbedaan antara etika dengan etiket ialah:
1.     Etiket menyangkut cara melakukan perbuatan manusia.
       Etiket menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta
       ditentukan dalam sebuah kalangan tertentu. Misalnya dalam makan, etiketnya
       ialah orang tua didahulukan mengambil nasi, kalau sudah selesai tidak boleh
       mencuci tangan terlebih  dahulu. Di Indonesia menyerahkan sesuatu harus
       dengan tangan kanan. Bila dilanggar dianggap melanggar etiket. Etika tidak
       terbatas pada cara melakukan sebuah perbuatan, etika memberi norma tentang
       perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut masalah apakah sebuah perbuatan
       boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.
2.     Etiket hanya berlaku untuk pergaulan.
       Bila tidak ada orang lain atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku.
       Misalnya etiket tentang cara makan. Makan sambil menaruh kaki di atas meja di-
       anggap melanggar etiket jika dilakukan bersama-sama orang lain. Jika dilakukan
       sendiri maka hal tersebut tidak melanggar etiket. Etika selalu berlaku walaupun
       tidak ada orang lain.
      Barang  yang dipinjam harus dikembalikan walaupun pemiliknya sudah lupa.
3.     Etiket bersifat relatif.
      Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah kebudayaan, dapat saja dianggap sopan
      dalam  kebudayaan lain. Contohnya makan dengan tangan, bersenggak sesudah
      makan. Etika jauh lebih absolut. Perintah seperti; jangan berbohong; jangan
      mencuri merupakan prinsip  etika yang tidak dapat ditawar-tawar.
Etiket hanya memadang manusia dari segi lahiriahnya saja sedangkan etika me-mandang manusia lebih dari itu. Penipu misalnya tutur katanya lembut, memegang etiket namun menipu. Orang dapat memegang etiket namun munafik sebaliknya seseorang yang berpegang pada etika tidak mungkin munafik karena seandainya dia bersikap munafik maka dia tidak bersikap etis.

FUNGSI ETIKA


  1. Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas yang  membingungkan.
  2. Etika ingin menampilkanketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk  berargumentasi secara rasional dan kritis.
  3. Orientasi etis ini diperlukan dalam mengambil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme

DEFINISI PENGERTIAN ETIKA BISNIS MENURUT PARA AHLI




Menurut Velasques (2002)
Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.

Menurut Steade et al (1984: 701)
Etika bisnis adalah standar etika yang berkaitan dengan tujuan dan cara membuat keputusan bisnis.

Menurut Hill dan Jones (1998)
Etika bisnis merupakan suatu ajaran untuk membedakan antara salah dan benar guna memberikan pembekalan kepada setiap pemimpin perusahaan ketika mempertimbangkan untuk mengambil keputusan strategis yang terkait dengan masalah moral yang kompleks.

Menurut Sim (2003)
Etika adalah istilah filosofis yang berasal dari "etos," kata Yunani yang berarti karakter atau kustom. Definisi erat dengan kepemimpinan yang efektif dalam organisasi, dalam hal ini berkonotasi kode organisasi menyampaikan integritas moral dan nilai-nilai yang konsisten dalam pelayanan kepada masyarakat.

Demikianlah artikel etika bisnis menurut para ahli yang bisa kami sampaikan kepada Anda. Semoga informasi singkat tentang defenisi Etika Bisnis Menurut Para Ahli yang disampaikan diatas, kiranya dapat bermanfaat bagi Anda para pembaca.

PENGERTIAN DAN TEORI ETIKA



 ETIKA BISNIS 
 Etika berasal dari Ethos (Yunani) yaitu identik dengan moral yang dipakai sebagai pedoman (Ukuran) bagi tindakan manusia dengan penilaian baik atau buruk.
 Jadi dapat disimpulkan tujuan digunakan etika dalam pergaulan antar elemen-elemen dalam masyarakat pada hakekatnya agar supaya tercipta suatu hubungan yang harmonis, serasi, dan saling menguntungkan.
 Etika Bisnis
 Etika Bisnis diartikan sebagai pengetahuan tentang tatacara Ideal pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan  norma dan moralitas yang berlaku secara universal dan secara ekonomi/social, dan pengetrapan norma dan moralitas ini menunjang maksud dan tujuan kegiatan Bisnis.
 Pengertian Etika
·      Menurut Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995)  Etika adalah Nilai mengenai benar
     dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
·      Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan
      kewajiban moral
·      Menurut Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah Seperangkat aturan atau
     norma atau  pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus
     dilakukan maupun yang  harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau
     segolongan masyarakat atau profesi”
 Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani ‘ethos’ yang berarti adat istiadat/ kebiasaan yang baik Perkembangan etika yaitu Studi tentang kebiasaan manusia ber-dasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya.
·      Etika disebut juga filsafat moral adalah cabang filsafat yang berbicara tentang
     Praxis (tindakan) manusia.
·      Etika tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan mempersoalkan
     bagaimanna manusia harus bertindak.


Tindakan manusia ini ditentukan oleh bermacam-macam norma.  Norma ini masih
dibagi lagi menjadi norma hukum,  agama,  moral dan norma sopan santun.
·      Norma hukum berasal dari hukum dan perundang-undangan
·      Norma agama berasal dari agama
·      Norma moral berasal dari suara batin.
·      Norma sopan santun berasal dari kehidupan sehari-hari sedangkan norma moral
      berasal dari etika

Kamis, 20 Maret 2014

PENYELESAIAN AUDIT

Penyelesaian Audit
  • Penyelesaian Pekerjaan Lapangan: 
    • Subsequent events (Peristiwa kemudian).
  • Penilaian Atas Temuan:
    • Opini apa yg akan diberikan? 
    • Audit telah memenuhi standar auditing? 
  • Komunikasi Dengan Klien:
    • PI (kelemahan desain dan operasi)
    • Pelaksanaan audit (batasan, ketidaksepakatan dgn manajemen, dll).

Subsequent Events
    • Peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tgl neraca s/d tgl sebelum LAI diterbitkan dan
    • Mempunyai akibat yang  material terhadap LK
    • Periode peristiwa kemudian: Sejak tgl neraca s/d tgl selesainya pekerjaan lapangan

Tipe-Tipe Subsequent Event
  • Subsequent event tipe 1
  • Perlakuan: Penyesuaian
  • Contoh: Kerugian akibat piutang tak tertagih yg disebabkan oleh adanya pelanggan yg bangkrut setelah tgl neraca
  • Subsequent event tipe 2 
      • Perlakuan: Pengungkapan:
        • Jenis peristiwa yang terjadi dan 
        • Estimasi atas dampak keuangan, atau 
        • pernyataan bahwa estimasi semacam itu tidak dapat dibuat.
    • Contoh
      • Penjualan obligasi 
      • Penerbitan saham baru
      • Pembelian dan pelepasan aset dalam jumlah yang signifikan
Cara mendeteksi peristiwa kemudian

  • Analisis LK interim terbaru stl neraca dan bandingkan dgn LK tahunan
  • Ajukan pertanyaan, apakah ada perubahan modal saham, utang jangka panjang, dll
  • Membaca notulen rapat.